SELAMAT DATANG DI PONDOK PESANTREN ANNAKHIL


06/04/10

Perkemahan Akbar



Pasar Bantal - Mukomuko; Perkemahan Akbar Pramuka Kabupaten Mukomuko yang diikuti pramuka penggalang tingkat SMP dan SD se-Mukomuko resmi dibuka Ka. Kwarcab Mukomuko, bertempat di Bumi Perkemahan Pondok Pesantren Annakhil, Sabtu (3/4) lalu.

Ketua panitia pelaksana perkemahan Akbar, Wahyuddin, dalam laporannya mengatakan, Perkemahan Akbar tersebut bertujuan sebagai Kesyukuran 3 tahun berdirinya Pondok Pesantren Annakhil dan ajang pertemuan pramuka penggalang untuk mengikuti berbagai kegiatan kepramukaan. Sehingga nantinya bisa mengharumkan Mukomuko dalam kepramukaan. Wahyuddin menambahkan, peserta perkemahan ini diikuti oleh peserta penggalang berjumlah 400 orang. kegiatan diselenggarakan selama 2 hari berturut-turut mulai 3 hingga 4 April 2010.

Acara perkemahan terbesar yang diselenggarakan di kabupaten tersebut memperebutkan piala bergilir yang pada tahun pertama ini regu Ababil dan Gardenia dari Pondok Pesantren Annakhil dinobatkan sebagai juara umum.

Hadir dalam kesempatan tersebut Ka. Kwarcab Mukomuko, Sekretaris Yayasan Darunnajah, Kepala Biro Pengasuhan Sanri Darunnajah Jakarta, beberapa Camat dan kepala Desa serta para kakak-kakak Pramuka dan undangan lainnya.

20/03/10

BROSUR PENDAFTARAN SANTRI BARU

PENDAHULUAN
Untuk menghadapi era globalisasi yang telah mempengaruhi tatanan nilai kehidupan, dalam menghadapinya dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang handal, siap berkompetisi agar tidak tergilas dengan bergulirnya zaman yang kian tidak menentu.
Upaya mewujudkan generasi Islam yan berkualitas dan berintelektual tinggi dengan berwawasan yang didasari imtaq dan iptek adalah suatu keharusan, karena mereka merupakan ahli waris yang meneruskan perjuangan bangsa Negara dan Agama, oleh karena itu sedini munkin harus dipersiapkan generasi muda yang kuat untuk menghadapi tantangan globalisasi.
disamping itu situasi bangsa Indonesia sedang didera krisis multi dimensi yang sangat memprihatinkan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk membawa negeri ini keluar dari krisis tersebut.
Reformasi bidang politik; perbaikan sistem pemerintahan; pembenahan bidang ekonomipenataan kembali sistem hukum; reformasi sistim pendidikam nasional; pemberantasan kolusi, korupsi, dan nipotisme; dan pembinaan bidang moral dan spiritual merupakan bagian dari langkah krisis yang dimaksud ampuh untuk upaya mengatasi krisis yang dimaksud.
Pondok Pesantren Annakhil, pesantren cabang Darunnajah Jakarta memiliki kepedulian terhadap nasib umat juga andil dalam upaya mengatasi krisis khususnya melalui jalur pendidikan. banyak yang telah ditempuh oleh Pondok Pesantren Darunnajah guna memajukan pendidikan di negeri ini, salah satu upaya yang dilakukan adalah pendirian pondok-pondok cabang di berbagai daerah. Diantaranya adalah Pondok Pesantren Darunnajah 2 di Cipining Bogor, Pondok Pesantren Al-Mansur (Darunnajah 3) dan Pesantren Tsurayya (Darunnajah 4) di Serang serata Pondok-pondok cabang lain yang sampai saat ini berjumlah 14 cabang.

LEMBAGA PENDIDIKAN
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP)
  • Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Teknologi Informasi
FASILITAS
  • Masjid
  • Ruang Kelas
  • Asrama
  • Perpustakaan
  • Laboratorium Komputer
  • Sarana Olahraga
  • Kantin
EKSTRAKURIKULER
  • Komputer
  • Pramuka
  • Muhadharah
  • Seni Bela Diri
  • Tilawah dan Tahfidz Al-Qur'an
  • Praktik Pengabdian Masyarakat
  • Kursus Bahasa Inggris dan Arab
  • Kaligrafi
  • Olahraga
  • Keorganisasian
  • Pertukaran Pelajar
PERSYARATAN
  1. Tingkat SLTP, berijazah MI/SD atau yang sederajat
  2. Tingkat SMK, berijazah MTs/SMP atau yang sederajat
  3. Menyerahkan:
  • 4 lembar photo copy ijazah dilegalisir
  • 3 lembar photo copy daftar nilai dilegalisir
  • 6 lembar pas photo 3x4 dan 4 lembar 4x6 (memakai pakaian sekolah)
  • 2 lembar photo copy akte kelahiran
TEMPAT
Jl. Bengkulu-Padang Desa Pasar Bantal Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko Bengkulu
Telp : 0812 8052 6090, 0812 802 008 49, 0852 2834 337 27

MATERI TES
  1. Membaca Al-Qur'an
  2. Wawancara
  3. Imla' (Tulis Al-Qur'an)

20/11/08

PERSAMI

Salam Pramuka...!

Alhamdulillah. Setelah sukses menjadi regu terbaik dalam Pramuka 17 Agustus-an se-Kecamatan Teramang Jaya, Koordinator Pramuka Pondok Pesantren An Nakhil kembali “ujuk gigi” dengan mengadakan Perkemahan Sabtu Minggu (PERSAMI) di Kecamatan Teras Terunjam. Kegiatan ini bertujuan untuk Mempererat Tali Sillaturrahim dan meningkatkan Kualiatas dan Kreatifitas Santri. Acara dimulai dengan Upacara Pelepasan oleh pengasuh Pondok Pesantren An Nakhil, M. Aly Imron, S.Hi dari Pesantren menuju lapangan Merdeka Bumi Mulya, desa SP3 Kecamatan Teras Terunjam dan diikuti dengan berbagai macam kegiatan yang menarik.

Acara perkemahan yang pertama kali diadakan tersebut turut dihadiri kepala Kecamatan Teras Terunjam, Bapak Sahroni dan Kepala Desa SP3 serta masyarakat sekitar pada malam penyulutan Api Unggun. Penyulutan obor Dasa Dharma itu sendiri dinyalakan oleh kepala Camat. Dalam pidatonya beliau merasa kagum dengan pramuka pondok pesantren An Nakhil. Tidak Cuma sampai disitu, seluruh warga yang hadir begitu kagum ketika pasukan-pasukan koordinator pramuka An Nakhil menunjukkan kebolehannya dalam atraksi Api Unggun tersebut. Mereka kelihatan “tercengang” ketika melihat Atraksi dari pasukan Red Spider dan Gardenia tanpa rasa takut merayap dibawah kawat berduri dan melompati bola api. “Hebat, ini baru pramuka sejati”, kata salah seorang warga yang menonton acara tersebut. Mereka juga terlihat antusias tatkala melihat atraksi Dance, Tapak Suci dan Drama yang ditampilkan oleh Pasbratam dan Paspradana. Acara Perkemahan Sabtu Minggu tersebut ditutup dengan Bakti Sosial dan Upacara Penutupan. Acara ini sekaligus membuktikan bahwa Pramuka Darunnajah Group masih tetap eksis. Insya Allah Koordinator Pramuka An Nakhil juga akan mengadakan Perlombaan Pramuka tingkat Kecamatan di Pondok Pesantren An Nakhil pada Februari mendatang.

eL AkhyaR

18/11/08

BAHASA ADALAH MAHKOTA PONDOK

Diantara karunia Tuhan yang paling besar bagi manusia ialah kemampuan berbicara (dengan bahasa masing-masing umat). Kemampuan untuk mengungkapkan isi hatinya dengan bunyi yang dikeluarkan dari mulutnya. Berbicara telah membedakan manusia dari makhluk lain. Kambing dapat mengembek, tetapi ia tidak mampu menceritakan pengalaman masa kecilnya kepada kawan-kawannya. Malaikat dan jin mungkin dapat berbicara, tetapi itu hanya kita saksikan dalam cerita lama. Dengan berbicara, manusia mengungkapkan dirinya, mengatur lingkungannya, dan pada akhirnya menciptakan bangunan budaya insani. Lama sebelum lambang-lambang tulisan digunakan, orang sudah menggunakan bicara (bahasa) sebagai alat komunikasi (Jalaludin Rahmat: 1992).

Demikian gambaran urgensi bahasa, yang dalam bahasa Kang Jalal adalah “bicara”. Dalam mencapai kesepakatan diantara umat, suku, golongan, bangsa yang berbeda juga ditentukan dengan bagaimana “bahasa” penyampaiannya. Karena faktor yang sangat penting inilah, Pondok Pesa mendidik santrinya dengan menekankan aspek bahasa sebagai mahkota yang harus dijaga. Selain itu, fungsi bahasa sebagai pembuka ilmu (kunci). Ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini akan kekal bersama dengan penulisannya. Sementara tidak dapat dipastikan bahwa orang yang membukukan “ilmu” tersebut adalah sebangsa dengan kita. Dalam arti, seseorang akan menulis, berbicara dengan masyarakatnya dengan bahasa mereka sendiri (bahasa ibu/tanah air). Dan sejauh ini, bahwa sumber ilmu pengetahuan didapatkan dari referensi berbahasa asing (Arab dan Inggris).

Dalam usaha penguasaan bahasa asing disuatu lembaga Pondok Pesantren memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, sebagus apapun teori yang ada, akan percuma jika tanpa kerja atau praktek nyata dengan berbicara asing tersebut. Maka diperlukan aplikasi nyata dengan berani berbicara, dengan mengeyampingkan dahulu pengucapannya salah atau benar. Karena, untuk tingkat pemula, yang diperlukan adalah “keberanian” berbicara. Bayangkan, jika seorang yang pertama kali akan belajar bahasa asing tidak berani melafadzkan satu hurufpun sebagaimana bahasa tersebut karena malu atau takut salah, tentu selamanya tidak akan berhasil.

Tapi itu tentunya tidak terlepas dari kendala dan kesulitan yang akan dijumpai. Karena, bagaimanapun mudahnya sebuah hidup ini, tak ada yang tanpa cobaan dan rintangan. Secara umum, bahwa ditemukan kesulitan dalam menguasai bahasa asing adalah lahjah (gaya bicara/intonasi). Beberapa kalangan mengatakan kesulitan dalam mempelajari bahasa asing (Inggris) diungkapkan sebagai berikut: “vocabulary is problem, it is because some words have almost the same meaning. And when we are writing or speaking, we don’t know which word we should use, for the example; thin, slender, or skinny. How can we tell the word will be appropariate. Difficult pronouncation because our tounge can’t make the sound th, j, y. It is because in our native languange we don’t have the sound.”

Tapi itu semua, bukan berarti lantas kita orang Indonesia tidak mampu berbahasa Inggris dengan baik dan dipahami oleh native speaker. Masalahnya adalah sejauh mana usaha kita untuk menguasai bahasa tersebut agar kita kuasai dengan baik dan benar. Dan usaha maksimal seperti ini tidak dimiliki oleh semua orang. Teori yang paling umum untuk menuju jalan penguasaan bahasa adalah speaking, learning, reading dan writing. Satu-satu dari bagian tersebut mempunyai karesteritik tersendiri yang tidak dapat digabungkan dalam fungsinya satu sama lain. Bahasa speaking (muhadatsah) sangat berbeda dengan bahasa tulisan atau buku. Demikian jika kita hanya terbiasa membaca literatur berbahasa asing tanpa pernah mendengar dari native speaker, sangat mungkin sekali akan terjadi salah memahami apa yang didengar. Jika langkah umum ini dipraktekkan dengan metode yang tepat, niscaya dari bangsa manapun, seseorang akan menguasai bahasa asing yang dia inginkan.

Lebih lanjut M. Aly Imron, pengasuh pondok pesantren An nakhil dalam “The Opening of Language Activty” (2/11) di pondok Pesantren An Nakhil, mengatakan bahwa dengan bahasa, seseorang akan "mampu" menakhlukkan dunia.

Dalam Al Qur'an Allah berfirman, "sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sampai mereka merubah nasibnya sendiri". Jadi, tidak ada kata terlambat bagi siapa yang menghendaki perubahan untuk maju. Maka, mari kita mulai introspeksi, otokritik, menyadari diri bahwa kita masih jauh dari kesempurnaan.

eL AkhyaR

23/07/08

"KITA DOBRAK BENGKULU DARI HUTAN"

Kalimat itulah yang dikatakan Ust. Drs. H. Sowan Manaf, M.Si , pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah kepada guru-guru Pondok Pesantren Annakhil sekaligus sebuah motivasi yang kuat untuk mengembangkan sebuah Pesantren yang terletak di tengah-tengan hutan. Walaupun lingkungan yang jauh dari masyarakat, santri yang baru beberapa gelintir orang, fasilitas yang masih minim tapi itu semua tidak membuat Asatidz dan Ustaadzah Pondok Pesantren Annakhil patah semangat, justru mereka lebih bisa mengerti arti kehidupan, kehidupan antara manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.

Dengan mengkombinasikan antara Perkebunan Sawit dan Pendidikan yang menjurus kepada Teknologi dan Informasilah yang menjadikan tonggak kekuatan Annakhil, khususnya dalam bidang Agama, Ekonomi dan Pendidikan. Juga dukungan Panca Jiwa dari para guru seakan-akan membuat Pondok Pesantren Annakhil bagaikan seekor Singa yang baru lahir. Masa depan Annakhil juga semakin terlihat cerah, ini terbukti dengan bertambahnya jumlah santri, guru dan karyawan, perkebunan yang semakin meluas dan hasil buah yang semakin meningkat. Semoga itu semua tidak membuat kami cepat puas, bahkan justru menambah semangat Warga Annakhil untuk lebih berkembang. Amin..
eL AkhyaR
"Berdiri Diatas dan untuk Semua Golongan"